Sejarah Baru! MQK Internasional Perdana Dibuka di Wajo, 23 Santri Sulbar Ikut Berlaga

Habibi Said

Sejarah Baru! MQK Internasional Perdana Dibuka di Wajo, 23 Santri Sulbar Ikut Berlaga

Sengkang, (KemenagPolmanNEWS) – Ribuan masyarakat memadati Pesantren As’adiyah Wajo untuk menyaksikan langsung pembukaan Musabaqah Qiraatil Kutub Internasional (MQKI) I, Kamis (2/10/2025). Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Polewali Mandar, Dr. H. Imran K. Kesa, turut hadir dalam perhelatan bersejarah tersebut.

“Untuk pertama kalinya, santri Indonesia berkompetisi membaca kitab kuning bersama delegasi internasional. Dari Polewali Mandar, ada 23 santri pesantren yang akan ambil bagian dalam kompetisi ini,” ungkap Dr. Imran.

Pembukaan MQK ditandai dengan penanaman pohon di halaman Pesantren As’adiyah sebagai simbol gerakan ekoteologi. Selain lomba utama, rangkaian kegiatan juga meliputi Expo Kemandirian Pesantren, Halaqah Internasional, Gerakan Ekoteologi, hingga Pramuka Santri.

Turut hadir Kakanwil Kemenag Sulbar Dr. H. Adnan Nota, para Kepala Kemenag Kabupaten se-Sulbar, serta ulama lintas negara.

Menteri Agama RI, Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, secara resmi membuka MQK Internasional 2025. Menag menegaskan bahwa MQK bukan hanya ajang perlombaan, tetapi juga wadah silaturahmi ulama, santri, dan akademisi lintas negara.

“Merawat lingkungan dan menjaga perdamaian adalah tema besar kita. Ini relevan dengan isu perubahan iklim dan konflik global yang harus segera diakhiri,” kata Menag dalam sambutannya.

Menurutnya, perubahan iklim merupakan ancaman serius. “Jika perang menelan sekitar 67 ribu korban jiwa per tahun, maka perubahan iklim merenggut hingga empat juta jiwa setiap tahun. Angka ini sangat besar dan harus menjadi perhatian bersama,” ujarnya.

Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Prof. Dr. Amien Suyitno, menambahkan bahwa MQK tahun ini menghadirkan tiga terobosan penting. Pertama, MQK untuk kali pertama digelar di level internasional dengan melibatkan negara-negara ASEAN. Kedua, seluruh mekanisme pelaksanaan berbasis digital, mulai dari seleksi, input nilai, hingga penyediaan teks kitab. Ketiga, MQK 2025 diselenggarakan di kawasan Indonesia Timur, tepatnya di Pesantren As’adiyah Wajo, Sulawesi Selatan.

Acara pembukaan berlangsung meriah, ditandai dengan penampilan seni budaya 4 etnis (Bugis, Makassar, Toraja, Mandar) oleh santriwati Pesantren As’adiyah serta orkestra lagu tradisional. Ribuan masyarakat hadir menyaksikan momen yang disebut Menag sebagai sangat bersejarah.

MQK Internasional perdana ini diikuti 798 santri semifinalis dari seluruh Indonesia, serta 20 peserta dari tujuh negara ASEAN. Thailand dan Filipina hadir sebagai negara pengamat (observer).